Pantun Nyindir untuk Teman
Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang
Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.
Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi
Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.
Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja
Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.
Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut
Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.
Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai
Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!
Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman
Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.
Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan
Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.
Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini
Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.
Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?
Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?
Punya Pola Tulisan
Pola tulisan khas pantun inilah yang membuat kita merasa keren saat membacanya. Pada dasarnya, pola tulisan pada pantun berupa a-a-a-a atau a-b-a-b. Jarang yang menggunakan pola lain karena masih rancu benar tidaknya, Grameds.
Pantun yang Ada di Luar Negeri
Pantun memang dapat disebut berasal dari Indonesia. Meski begitu, kita punya negara tetangga yang pada nyatanya memiliki warisan budaya yang sama, yaitu Malaysia. Meski kedua negara ini kerap diwarnai dengan klaim budaya, kali ini, pantun justru melahirkan kerja sama multinasional yang membuatnya sukses tercap sebagai warisan budaya nonbenda UNESCO.
Jadi, pada dasarnya, pantun juga ada di Malaysia dengan bentuk yang tak jauh berbeda dengan di tanah air. Lebih lazim, pantun ini disebut sebagai pantun melayu. Berikut contoh pantun melayu dalam berbagai aspek:
Pantun Nyindir untuk Umum
Dodol durian kue ratu Semuanya mama yang bikin Keren juga hp baru Utang lama udah dibalikin?
Pantun sindiran semacam ini cocok ditujukan pada orang yang berutang pada kita, tetapi sanggup membeli barang-barang mewah dan baru. Pada dasarnya, kita harus melunasi kewajiban dahulu sebelum memuaskan keinginan sendiri, Grameds!
Teko ceret asal Donggala Tinggal satu boleh dibeli Keras banget kepalanya Lewat itu batu kali
Punya kenalan yang sangat keras kepala hingga kena batunya sendiri? Pantun yang satu ini cocok disampaikan pada mereka. Batu kali memang dikenal cukup keras meski sering terkena air. Lantas, bagaimana jika kepala lebih keras dari batu kali?
Warna merah warna violet Ayah suka karena berarti Mulutnya sudah macam silet Sekali bicara menyayat hati
Kita tentunya perlu menjaga ucapan agar tak sampai menyakiti orang lain. Namun, meski sudah berusaha, pastilah ada orang lain yang masih sulit menahan diri. Oleh sebab itu, pantun-pantun semacam ini menggambarkan mereka sekali!
Tahan amarah karena diolok Yang menjahati umpama benalu Janganlah punya muka tembok Tak punya hati dan malu
Sudah menyakiti orang lain, tapi tak meminta maaf dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa? Definisi yang tepat untuk perangai tersebut adalah muka tembok! Pantun sindiran semacam ini cocok untuk menggambarkan orang-orang dengan sikap demikian.
Kebanyakan micin jadi kalut Lempar petasan macam orang bengis Badan licin bagaikan belut Punya alasan tak habis-habis
Kita mungkin mengenal orang yang selalu bisa menemukan alasan untuk berkelit dari berbagai masalah yang ditimbulkannya. Hal ini tentu sangat menyebalkan, terlebih jika ulahnya telah menimbulkan banyak kerugian. Grameds, pantun seperti ini akan sangat cocok untuk menyindir mereka.
Bagi Grameds yang ingin tahu lebih dalam tentang pantun dan tertarik dengan pantun-pantun lain khususnya pantun Jawa, Gramedia punya rekomendasi untuk kamu, silakan klik link buku di bawah ini!
Seperti jenis peribahasa lainnya, pantun tentunya memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membuat kita mengenali jenis puisi lama ini. Dari sekian ciri-ciri, berikut beberapa ciri utama di antaranya:
Ada Sampiran, Ada Isi
Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian, terdapat dua bagian dalam pantun: tumpuan dan isi. Tumpuan ditulis dalam dua baris bagian atas, sedangkan isi tertuang dalam dua baris sisanya.
Lebih jauh, biasanya orang tak memasukkan makna khusus dalam tumpuan yang mereka buat. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa membuat tumpuan pantun yang terkait dan bisa menjadi cerminan isi.
Satu Baris, 4-6 Kata
Dalam setiap baris pantun, kita bisa memasukkan 4 – 6 kata. Sebab, jika terlalu banyak, maka pantun akan tampak kurang pas dan sulit dicerna. Makin singkat dan padat pantun yang kita buat, orang akan makin terkesan. Meski makin singkat, pantun kita tentunya harus tetap bisa dipahami, ya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pantun secara umum, lantas apa selanjutnya? Tentunya, kita juga perlu mengenali jenis-jenis pantun yang ada, agar tidak sampai salah menempatkan pantun yang tepat dengan situasinya. Berikut jenis-jenis pantun tersebut!
Pantun nasihat memiliki banyak pesan bijak yang mengajari hal-hal baik. Istilahnya, jenis pantun ini berisi wejangan yang penuh dengan pesan moral dan ajaran tentang kebaikan.
Pantun jenis ini berisi kalimat-kalimat atau bahasa yang penuh kiasan. Artinya, hampir seluruh pesan dalam dalam pantun jenis ini disampaikan dengan cara tersirat. Kita perlu punya tingkat kepekaan yang tinggi untuk bisa merasakan pantun ini, Grameds!
Dari namanya saja, kita bisa tahu bahwa jenis pantun ini akan sarat akan hiburan. Meski begitu, tak jarang pantun jenis ini dimanfaatkan pula sebagai media untuk saling menyindir di tengah suasana yang penuh keakraban. Dengan menyampaikan sindiran lewat pantun, kecil kemungkinan orang yang dimaksud merasa terlalu tersinggung dan justru jenis pantun ini menimbulkan kesan riang.
Inilah pantun yang banyak digunakan untuk saling merayu atau menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih kreatif! Pantun cinta penuh dengan pesan penuh cinta, rindu, dan romantisme terkait dua insan. Bahkan, sampai sekarang pun, banyak pasangan yang menggunakan pantun cinta untuk menyampaikan kesan dalam menyampaikan perasaan.
Tak berbeda jauh dengan pantun nasihat, pantun agama banyak menyampaikan pesan didikan dan moral. Tak hanya sesama manusia, jenis pantun ini pun banyak mengaitkan hubungan antara manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai pencipta. Untuk ciri lebih jelas, pantun agama lebih spesifik menuju pada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Jenis pantun yang satu ini cukup seru, Grameds. Sebab, pantun teka-teki akan membuat kita berpikir melalui baris terakhir pantun. Ciri utama jenis pantun ini adalah adanya kalimat tanya di baris terakhir, alias teka-teki untuk dijawab pendengarnya.
Dalam pantun jenis ini, terdapat kalimat peribahasa yang umumnya punya susunan yang tetap. Ini tentunya sesuai dengan namanya, yaitu pantun peribahasa.
Pantun yang Populer di Indonesia
Kita telah mengupas berbagai contoh pantun nyindir yang cukup populer dipakai di tanah air. Di samping itu, kira-kira, pantun macam apa lagi yang populer di Indonesia? Grameds, selain pantun sindiran, kita punya pantun nasihat, pantun cinta, pantun jenaka, hingga pantun penutup yang bisa membuat suatu acara atau kegiatan jadi makin asyik di Indonesia ini.
Misalnya, kita kerap melihat pantun-pantun di bawah ini sebagai nasihat:
Sudah tertawa melihat pantun jenaka ini?
Inilah contoh pantun penutup:
1. Hari Senin bersih-bersih
Pasang bendera biar berkibar
Cukup sekian dan terima kasih
Maaf jika ceramahnya panjang lebar.
2. Jalan-jalan ke Surabaya
Tidak lupa membeli makanan
Demikian ceramah saya
Jika ada yang salah mohon dimaafkan.
3. Menggoreng ikan dicampur bakmi
Digoreng terpisah, jangan sekaligus
Cukup sekian ceramah kami
Semoga mendapat nilai yang bagus.
4. Jalan ke lembah tidaklah rata
Di ujung kali tumbuh melati
Ku mohon maaf segala kata
Ceramah ini moga mengena di hati.
5. Anak kecil duduk di papan
Memakai dasi dan juga celana
Puluhan menit berdiri di depan
Semoga ceramah saya memberi makna
6. Pak Mamat punya burung kenari
Burung dijemur hingga siang
Ceramah berakhir sampai di sini
Salah dan janggal mohon maafkan.
7. Bayi merangkak di atas tanah
Merangkak hingga ke belakang rumah
Semoga ceramah ini jadi berkah
Untuk lentera di alam barzah.
Pantun sindiran biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan kesal kepada seseorang. Pantun sindiran ini bisa diperuntukkan kepada teman, pasangan atau orang lain dalam berbagai situasi.
Pantun sendiri adalah ungkapan hati dan pikiran seseorang yang dituangkan ke dalam kata-kata. Kalimat dalam pantun dibuat berima agar menarik.
Setiap bait dalam pantun terdiri dari empat bari kalimat. Di setiap akhir kalimat tersebut disusun agar menghasilkan rima atau sajak yang bernada, biasanya menggunakan larik a-b, a-b, atau a-a, a-a.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya orang menggunakan pantun untuk berbagai keperluan. Seperti ungkapan cinta, nasehat, hiburan hingga sindiran.
Berikut ini 30 contoh pantun sindiran yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
Jalan-jalan ke kota BontangJangan lupa beli salakSusahnya nagih utangYang ditagih lebih galak
Panas terik di siang bolongPake topi berlapis tigaJadi orang jangan sombongNanti susah masuk surga
Jalan-jalan ke negeri YamanKeliling kota naik untaDi depan ngakunya temanDi belakang kita dicerita
Pagi hari sarapan buburSiangnya makan ketanKu sangka dia orang jujurRupanya menggunting dalam lipatan
Sakit gigi minum obatJangan buang dalam longkangKu sangka dia sahabatRupanya menusuk dari belakang
Dari desa pergi ke kotaJangan lupa membeli nangkaOrang yang selalu dustaTak ada teman yang suka
Kalo HP gak ada pulsaMau nelpon begitu sulitKalo ngutang suka maksaKalo kaya begitu pelit
Bunga mawar bunga melatiAda kucing ada anjingKatanya tetangga baik hatiBibir manis suka menggunjing
Depan rumah berlari-lariBila malam pulang juaGadis manis tak jaga diriSusah jodoh sampai tua
Jalan-jalan naik delmanKeliling kota hingga senjaTeman mengaku temanBila ada maunya saja
Simak pantun sindiran lainnya di halaman berikut...
Kerja keras seorang petaniPanas terik di siang hariSungguh malang nasibku iniMenagih hutang malah dimarahi
Ke pasar beli bakmiJangan lupa membawa motorWahai istri jaga suamiDi luar sana banyak pelakor
Pergi merantau berhari-hariPulangnya membawa bakiBila hidup di kampung sendiriBanyak orang suka iri dengki
Buah durian sengat baunyaBila dimakan berbagai rupaDia datang kalo ada maunyaSudah ditolong malah lupa
Ular kobra ular berbisaMeliuk-meliuk banyak tingkahGadis manis kembang desaKok hamil di luar nikah
Pergi ke depan sepuluh langkahAwas kepala kejedot tiangAbang gimana mau menikahBila bangun selalu siang
Dari hilir naik ke huluAir di sungai nampak keruhBagaimana mau ke penghuluBila dia senang selingkuh
Burung nuri burung camarMau ditembak senapan rusakBagaimana mau dilamarBila adik tak pandai masak
Jalan-jalan ke tanah MinangPulangnya ke BalikpapanBagaimana mau dipinangBila adik suka kelayapan
Ikan bandeng banyak berduriBila dibakar harum mewangiBeribu maaf sudah kuberiBeribu salah kau ulangi
Simak pantun sindiran lainnya di halaman berikut...
Ke pasar membeli kentangPerginya bareng si pamanWaktu susah selalu ngutangSudah kaya lupakan teman
Dari jogja ke kota soloPulangnya ke prabumulihDarimana datangnya jombloDari dia yang pilih-pilih
Jalan-jalan ke kota soloMau pulang jangan ditahanTak perlu menyindirku jombloBila dirimu gadis murahan
Berlaku sopan pada tamuJangan bicara sambil berdiriMungkin sudah saatnya kamuCari pacar biar tak sendiri
Orang kaya banyak hartaHarta dibagi jadi hadiahKau sendiri memberi cintaTapi kau pula yang tak setia
Ikan mas ikan lohanMencari mangsa dengan angkuhIngin rasanya aku bertahanTapi sayang dia selingkuh
Begitu syulit lupakan rehanMencari rehan ke ujung bumiTak usah mencari-cari kesalahanAgar selingkuh bisa dimaklumi
Sungguh enak kue bakpiaDinikmati di sore hariBila senang sama diaBila susah datang ke mari
Ke hutan mencari rusaRusa ditembak sama si diaJangan suka menyimpan rasaBila tak niat untuk setia
Buah durian buah nangkaJangan dimakan jika berduriTeman-teman sudah menikahkenapa kamu masih sendiri
Watermark ilustrasi by Pinterest
Pergi ke pantai melihat senja Senja memikat bak permata Dipandang saja terlihat remaja Nyata tulangnya tlah tua renta
Ikan laut jemur berjajar Teri dimasak, loncat ke pipi Niat hati untuk belajar Kenapa malah ke pulau mimpi?
Ayang pergi membeli degan Aku ikut membeli samyang Niat hati, wisuda bawa gandengan Eh si ayang malah menghilang
Beras merah beras ketan Anak kost sibuk mencari makan Belagak sibuk ikut kegiatan Eh malah tugas terabaikan
Iseng-iseng memotong rambut Pakai masker bagai dipupuk Sana sini berkoar gabut Pura-pura lupa tugas menumpuk!
Gimana ni teman-teman, kira-kira pantun ini sengaja nyindir kalian atau kalian ni yang merasa tersindir? Wkwk. Oiya, tunggu pantun-pantun kece selanjutnya, di pekan depan, ya!
29. Anak kecil duduk di papan
Memakai dasi dan juga celana
Puluhan menit berdiri di depan
Semoga presentasi kami memberi makna.
30. Di kota Berlin banyak melati
Melati putih buat seremoni
Semua audiens yang kami hormati
Terima kasih menyimak presentasi ini.
31. Beli kain buat kebaya
Kebaya merah hadiah pacar
Cukup sekian sambutan saya
Semoga acara berjalan lancar.
32. Mentari senja telah tenggelam
Hujan turun mulai terjatuh
Kami tutup presentasi dengan salam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
33. Petik mangga dapat lima
Cuci dulu supaya bersih
Sambutan saya tidaklah lama
Cukup sekian terima kasih.
34. Sungguh gagah raja Malaya
Dari Malaka ke negeri Campa
Sampai di sini presentasi saya
Wassalamualaikum sampai jumpa.
35. Pergi memancing ikan nila
Nila dipancing di hari senja
Salam undur diri dari saya
Untuk teman-teman semuanya.
Sumber: pantuncinta2000.blogspot
Dapatkan artikel pantun dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
9. Bangun pagi di hari Rabu
Bersiap-siap pergi sekolah
Kalau adek sabar menunggu
Ketika pulang, kita kan menikah.
Di halaman rumah ada jambu
Dipanjat oleh anak Pak Heru
Pasti aku akan menunggumu
Untuk hidup bersama denganmu.
10. Siang hari makan semangka
Semangka dicampur dengan gula
Jika engkau tahu jawabannya
Binatang apa yang ekornya di kepala?
Daun kelapa tertiup melambai
Di tepi pantai Gelagah
Ekor itu menyerupai belalai
Belalai punya si hewan Gajah.
11. Kucing tidur di ruang tamu
Pindahkan ia ke dalam kardus
Rajinlah belajar wahai adikku
Agar lulus dengan nilai bagus.
Durian matang mari dibelah
Di makan bersama teman-teman
Kakak juga rajin kuliah
Supaya cepat jadi wisudawan.
12. Hari Minggu bangun pagi
Sarapan roti dan air kopi
Jawablah pertanyaanku ini
Binatang apa tanduknya di kaki?
Hari libur Pasar Senen sunyi
Sepi pengunjung dan jualan
Ada hewan tanduknya di kaki
Itulah hewan si ayam jantan.
Pantun Nyindir – Bicara tentang pantun, siapa yang tak kenal dengan salah satu peribahasa di Indonesia ini? Bahkan, sejak 2020, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) alias Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa saja menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia usungan Indonesia bersama Malaysia. Kalau sudah begini, pantun tentunya memiliki ciri khas tersendiri dan populer digunakan, bukan?
Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita sering kali menemukan bentuk pantun di mana-mana. Misalnya, di buku pelajaran, mendengar dari orang-orang yang tengah mengobrol, bahkan membacanya melalui kutipan cerita di dalam novel. Sebagai salah satu jenis puisi, pantun tentunya dapat dilihat dan didengar.
Selain itu, dalam acara-acara tertentu, kita tak jarang menemui pantun digunakan untuk membuka, membangkitkan semangat peserta di tengah-tengah acara, hingga untuk menutup acara itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang menikmati pantun tanpa sempat sepenuhnya mengenal dasar-dasar dari pantun itu sendiri. Terlebih, pantun sindiran. Jadi, mari kita kupas pantun dan belajar menyindir lewat sana!
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.
Kesimpulan Pantun Nyindir
Menurut Grameds, bagaimana rasanya menyindir dengan pantun? Meski bersifat menyindir, pantun dapat membuat kata-kata jadi tampak seperti candaan dan penuh jenaka. Kita pun dapat menyampaikan maksud hati tanpa benar-benar menyakiti dan merusak hubungan yang ada.
Mengenal pantun sebagai salah satu jenis puisi lama sangat bermanfaat. Selain bisa menjadi lebih kreatif merangkai kata, kita juga mendapat wawasan lebih luas tentang puisi ala Indonesia dan sastra tanah air. Ini pun dapat menjadi salah satu bidang yang dapat digarap demi melestarikan warisan budaya kita. Terlebih, sampai saat ini, banyak orang yang menyukai jenis puisi dan menganggapnya indah.
Selain contoh pantun nyindir yang telah diulas di atas, kamu juga bisa belajar membuat pantun dengan membaca buku-buku mengenai pantun. Dengan banyaknya buku yang tersedia di gramedia.com Grameds bisa memanfaatkannya untuk mempelajari pantun bersama #SahabatTanpaBatas! Dengan memanfaatkan buku, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sevilla Nouval Evanda